Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Jejak Dosa Bendahara Partai Demokrat (1)

Muda pesta pora, tua tidak sia-sia, mati masuk surga. Barangkali ungkapan itu cocok untuk menggambarkan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin. Bagaimana tidak? Usianya baru 33 tahun, tetapi sudah memegang uang miliaran rupiah. Sebagai petinggi partai, tentu perannya sangat besar dalam menjayakan PD. Ke depan pengaruh politiknya sangat kuat. Kelak, tidak mungkin hidupnya sia-sia. Karena jasa-jasanya kepada partai, juga kepada bangsa dan negara, kalau mati pasti menuju jalan surga.

Jejak Dosa Bendahara Partai Demokrat (2)

Dua lembar surat disodorkan kepada Nazaruddin. Satu surat berisi pernyataan pengunduran diri Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) itu. Satu lembar lagi berisi pemecatan terhadap Nazar. Surat itu dibuat oleh Dewan Kehormatan PD dan tinggal ditandatangani. Sekretaris DK PD Amir Syamsuddin menyodorkan surat itu kepada Nazar di ruangan Anas Urbaningrum, di kantor DPP PD, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Mei lalu. Anas saat itu juga ada di ruangannya. "Namun Nazar menolak opsi itu," jelas sumber detikcom yang mengaku melihat langsung surat tersebut. Tapi kabar soal opsi ini dibantah Nazar.

Jejak Dosa Bendahara Partai Demokrat (3)

Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin seolah memiliki uang yang begitu melimpah ruah. Contoh kecilnya saja, ia disebut Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memberi uang 120 ribu dollar Singapura kepada Sekjen MK Janedjri M Gaffar. Sementara untuk membungkam kasusnya ia dikabarkan mengeluarkan uang hingga US$ 5 juta. Dari mana ia bisa memperoleh uang sebanyak itu? Nazar memang memiliki sejumlah perusahaan yang menghasilkan banyak uang. Daniel Sinambela dan mantan partner Nazar membeberkan gaya bisnis Bendum PD itu sehingga bisa menetaskan uang hingga triliunan.

Jejak Dosa Bendahara Partai Demokrat (4)

Enam tahun lalu, kondisi Nazaruddin sungguh berbeda dibandingkan sekarang. Ia mulai bisnisnya di Jakarta tahun 2005. Saat itu, pria yang kini jadi Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) itu awalnya menyewa tempat tinggal dan kantor di Apartemen Rasuna Lot 9. Kantor perusahaanya pun berada di lantai dasar apartemen. Tapi sekarang, Nazaruddin mampu membeli rumah di kawasan elit Pejaten,Jakarta Selatan. Rumah yang terletak di Jalan Pejaten Raya nomor 7 itu dibeli dari keluarga Taher dengan harga Rp 3 miliar. Rumah inilah yang menjadi tempat Sekjen MK Janedjri M Gaffar mengembalikan uang 120 dolar Singapura pemberian Nazar.

Doa Mahatma Gandhi

Doa telah menyelamatkan hidupku, Seandainya aku tidak ditolong oleh do’a, Aku sudah lama jadi gila Baik dalam hidup pribadi maupun dalam hidup politik, Aku telah mengalami percobaan yang hampir tak tertahan Kadang-kadang aku nyaris tenggelam ke dalam kancah putus asa Hanya karena kekuatan doa Aku tidak pernah mundur dalam cita-citaku Dalam perjalanan hidupku

Penghuni Surga Ingkar Janji

Suatu ketika para penghuni surga mengadakan perundingan dengan para penghuni neraka diwakili oleh koordinator masing-masing. Guna menghilangkan kejenuhan, maka disepakatilah untuk membangun jembatan penghubung antara surga dan neraka. Dengan ketentuan, jarak antara surga dan nerakan dibagi menjadi dua. Separo dibangun para penghuni surga, dan separo lainnya dibangun para penghuni neraka. Waktu yang disepakati untuk proyek ini adalah 1 tahun.

Detik-detik Wafatnya Rasulullah

Subhanallah !!! Tak satu pun kisah agung dari manusia-manusia pilihan yang melebihi kisah yang satu ini. Haru, sedih, bahagia, bangga bergulat menjadi satu saat menyimak detik-detik wafatnya Rasulullah. Pembaca seolah-olah turut hadir di sana. Kisah ini bermula dari turunnya wahyu yang diterima Rasulullah saat melaksanakan Haji Wada' (perpisahan, red). Firman Allah (QS Al-Maidah : 3) itu berbunyi, "Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamaku, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai islam itu menjadi agama bagimu". Ketika Rasulullah menceritakan hal ini kepada para sahabat, maka menangislah Abu Bakar As-Shiddiq RA. "Apa yang membuatmu menangis dalam ayat tersebut?" tanya Rasulullah pada Abu Bakar. Sesaat sahabat yang merupakan  khulafa'urrasyidin  paling tua ini hanya terdiam. Lalu ia berkata, "Ini adalah berita kematian Rasulullah".

Khotbah Jumat

Gara-gara tidak bisa tidur saat khutbah Jumat, malah dapat ilmu. Diakui atau tidak, khutbah jumat di sejumlah masjid acapkali membosankan. Sang khotib biasanya hanya sekedar mengulang 'yang itu-itu' saja. Bahkan tidak jarang isinya malah justru provokasi yang menyudutkan golongan Islam tertentu. Jamaah sholat Jumat dijejali dengan informasi-informasi yang belum tentu benar.