Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Strategi Perang Sun Tzu

Bab 1. Strategi untuk Menang Strategi 1 : Perdaya Langit untuk melewati Samudera Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.

Meraih Sukses Tanpa Kompetisi

  “Cobalah mandi tengah malam dengan niat m ensucikan diri. Setelah itu, lakukan sholat malam disambung dengan dzikir. Keesokan harinya, berangkatlah ke tempat usaha dengan niat ibadah. Niat untuk mencari nafkah guna menghidupi keluarga. Jauhkan pikiran dari keserakahan dan segala bentuk persaingan bisnis. Jangan menoleh kanan kiri. Tetaplah fokus untuk bekerja dengan niat ibadah semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang sudah Allah berikan” .

Karomah Mbah Muqoyyim Buntet

Mangkatnya Pangeran Girilaya pada tahun 1662 M menyebabkan konflik internal yang cukup memprihatinkan. Pertikaian internal antara Pangeran Sepuh II dan Pangeran Arya Cirebon menjadi alasan bagi Belanda untuk menancapkan pengaruhnya di kesultanan. Sehingga kesultanan pecah menjadi empat dengan pemimpinnya sendiri-sendiri.Ditengah suasana seperti itu, tepatnya pada tahun 1689 M, Mbah Muqoyyim lahir di desa Srengseng Krangkeng, Karang Ampel Indramayu. Berdasarkan buku silsilah pesantren Buntet, beliau adalah putra Kyai Abdul Hadi yang berdarah kesultanan Cirebon. Diyakini, Mbah Muqoyyim mendapat ilmu secara laduni, diperolehnya tanpa melalui proses belajar. Namun, ada juga pihak yang meyakini bahwa beliau mendapat ilmu agama dari sebuah pesantren di Jawa, tapi tidak terdapat dokumen yang memberikan penjelasan ihwal keberadaan pesantren tersebut.