@goeslege. Begitulah namanya. Dipanggil demikian bukan lantaran putra mahkota dari seorang kyai. Juga bukan seseorang yang fasih ketika berbicara agama. Bukan juga seorang paranormal atau dukun yang lebih senang meletakkan sebutan 'gus' di depan namanya ketika pasang iklan di media massa. Sejatinya, dia bukanlah siapa2 dan bukan apa2. Dia hanyalah seorang muslim biasa yang merasa menjadi luar biasa karena telah dijadikan muslim oleh yang menciptakannya.
Lahir dan besar di sebuah kota pinggiran yang jauh dari hiruk pikuk kecongkakan dunia modern. Tepatnya di Kota Ponorogo (Jawa Timur). Selepas SMP, tetiba muncul keinginan untuk menjadi santri di Tebuireng. Sayangnya, baru melek alif ba' ta' (1,5 tahun), sudah harus meninggalkan Tebuireng dan kembali ke Ponorogo. Tahun 1996, mencoba hijrah ke Surabaya. Merangkai hidup dan kehidupan dengan menjadi mahasiswa, kemudian menjadi jurnalis (sekitar 6 tahun), sempat menjadi buruh di Telkom Jatim sebagai bagian dari Public Relation (PR) dan akhirnya memilih untuk menjadi pedagang (sampai sekarang).
Pengalaman sebagai jurnalis, membuat dia gemar menulis. Dan blog inilah etalase dari segala apa yang ada di benaknya. Sebagian tulisan di blog ini hanya mengcopy paste dari berbagai sumber. Tapi sebagian lainnya merupakan penggalan kisah perjalanan hidup, hasil kontemplasi, sobekan pengembaraan spiritual serta kegalauan yang pernah dialaminya. Karena itulah, segala tulisan di blog ini merupakan cermin kediriannya. Barangkali masih jauh dari kebenaran yang diridloi Gusti Allah. Jangan langsung dipercaya apalagi diimani. Tapi biarlah itu menjadi perjalanan panjang baginya. Semoga perjalanan ini akan sampai kepada titik akhir yang benar.
Alfaqir ilaa rahmatillah,
@guslege
Lahir dan besar di sebuah kota pinggiran yang jauh dari hiruk pikuk kecongkakan dunia modern. Tepatnya di Kota Ponorogo (Jawa Timur). Selepas SMP, tetiba muncul keinginan untuk menjadi santri di Tebuireng. Sayangnya, baru melek alif ba' ta' (1,5 tahun), sudah harus meninggalkan Tebuireng dan kembali ke Ponorogo. Tahun 1996, mencoba hijrah ke Surabaya. Merangkai hidup dan kehidupan dengan menjadi mahasiswa, kemudian menjadi jurnalis (sekitar 6 tahun), sempat menjadi buruh di Telkom Jatim sebagai bagian dari Public Relation (PR) dan akhirnya memilih untuk menjadi pedagang (sampai sekarang).
Pengalaman sebagai jurnalis, membuat dia gemar menulis. Dan blog inilah etalase dari segala apa yang ada di benaknya. Sebagian tulisan di blog ini hanya mengcopy paste dari berbagai sumber. Tapi sebagian lainnya merupakan penggalan kisah perjalanan hidup, hasil kontemplasi, sobekan pengembaraan spiritual serta kegalauan yang pernah dialaminya. Karena itulah, segala tulisan di blog ini merupakan cermin kediriannya. Barangkali masih jauh dari kebenaran yang diridloi Gusti Allah. Jangan langsung dipercaya apalagi diimani. Tapi biarlah itu menjadi perjalanan panjang baginya. Semoga perjalanan ini akan sampai kepada titik akhir yang benar.
Alfaqir ilaa rahmatillah,
@guslege